Hi, How's life.. ^_^ Di postingan ini aku pengen breakdown detail soal anakku
yang pernah terapi tumbuh kembang berdasarkan Pertanyaan yang sering ditanyakan
jadi bisa langsung buka link ini kalo ingin cari informasi lebih mengenai
terapi.
#1 Kapan pertama kali bawa idhan untuk Pemeriksaan Tumbuh Kembang? Saat
usia 22 bulan, saat itu seharusnya idhan sudah bisa merespons saat namanya
dipanggil dan kosakata seharusnya sudah lebih dari sepuluh, tapi saat itu idhan
tidak ada respons saat namanya dipanggil dan kosakata yang diucapkan hanya
sakitar 2-3 kata. Artinya, di perekembangan komunikasi ini sudah red flag.
Selain itu, kontak matanya juga masih sangat minim.
#2 Bagaimana hasil
pemeriksaannya? Setelah mengisi banyak form, melewati proses buat ketemu dokter
anak (karena kliniknya ada di salah satu rumah sakit), dokter juga melakukan tes
mchat dimana poinnya banyak mengarah ke autisme tapi dokter bilang kalau dilihat
langsung anak ini perilakunya masih jauh dari autisme, mungkin bisa diobservasi
lagi setahun ke depan, sambil terapi. Dokter melihatnya kemungkinan karena
usianya masih kurang dari 2 tahun bisa jadi Stimulasi Sensori & Motoriknya idhan
belum optimal. Saya berusaha menanyakan apakah karena gadget? Karena dokter saat
itu tidak banyak menyebutkan penggunaan gadget. Ternyata ada faktor juga soal
screentime walaupun untuk idhan banyak faktornya. Jadi, idhan yang Perkembangan
Bahasanya harus dibenahi dan fokusnya juga diperbaiki, akan dilakukan terapi.
Selain itu, dokter menyampaikan bahwa peran ayah sangat penting karena
perkembangan anak bisa lebih optimal bukan hanya ibu yang banyak berperan. Untuk
terapi di klinik tersebut butuh ketemu dokter rehabilitasi medik terlebih dahulu
setelah dari dokter anak, kami langsung diberi tugas untuk di rumah, idhan harus
sudah bisa menunjuk anggota tubuh setelah pertemuan berikutnya dan mengetahui
cara menggunakan sikat gigi. Saya langsung tersadar saat itu, banyak sekali yang
harusnya dichecklist untuk perkembangan anak ini setiap tahapnya. Singkat cerita
idhan terapi disana mulai dari Sensori Integrasi lebih dulu.
#3 Apakah terapinya
berjalan efektif? Saya pikir idhan akan nangis di awal saja karena ga terbiasa
aja ternyata berlanjut sampai 2 bulan berikutnya di setiap sesi dengan jadwal
1-2 kali seminggu. Setiap akhir sesi, terapis akan mengevaluasi dan
memberitahukan permasalahan ketika sesi terapinya. Faidhan takut ketemu orang
banyak bahkan yang seusianya, takut naik perosotan, mandi bola, main ayunan
padahal anak seusia idhan biasanya suka permainan seperti di playground.
Ternyata, ini merupakan gangguan sensori terutama vestibular (keseimbangan) dan
propriosepsinya (kesadaran gerak sendi).
#4 Apakah ada opsi kedua untuk
pemeriksaan Faidhan? Karena di klinik yang pertama idhan terus-terusan nangis,
jadi untuk cari tahu kami mencoba menghubungi dokter lain, waktu itu kebetulan
dokter yang kami hubungi bukan dokter yang praktek di klinik terapi hanya dapat
rekomendasi dari salah satu klinik yang kami tanyai. Walaupun kaget dengan
diagnosa yang beliau bilang sepertinya Autisme ringan. Walaupun beberapa bulan
setelah terapi selanjutnya gejala yang dimaksud dokter benar-benar hilang.
#5
Bagaimana supaya terapinya berjalan efektif? Pemilihan Tempat Terapi sebenernya
yang paling penting buat saya adalah yang mana kondisinya bikin anak nyaman,
jadi bukan berarti tempatnya pilih yang bagus atau yang jelek. Mungkin ada
metodenya yang agak beda dan paling efektif untuk kakak idhan, kami pergi ke
tiga klinik sampai akhirnya ketemu yang paling bikin idhan nyaman dan ga nangis
sama sekali. Ada kemungkinan di klinik pertama karena letaknya di Rumah Sakit
jadi terlalu banyak orang sedangkan waktu itu Pandemi, idhan ga terbiasa bertemu
dengan banyak orang. Sedangkan di klinik yang terpisah dari Rumah Sakit
orang-orangnya tidak terlalu ramai dan idhan bisa lebih fokus mengikuti kegiatan
terapi.
#6 Berapa biaya terapi? Apakah bisa pakai BPJS? Waktu pertama kali
menemui dokter anak yang ada di Klinik Tumbuh Kembang Rumah Sakit, kami pakai
BPJS. Jadi jawabannya, bisa ya..tapi tergantung Rumah Sakitnya ada klinik atau
gak, tergantung mereka bekerjasama dengan Rumah Sakit atau gak. Caranya datang
dulu ke Faskes 1 lalu nantinya akan dirujuk. Untuk terapi selanjutnya idhan
pakai biaya pribadi waktu itu kami dapat harga persesi Rp 90.000 - Rp 150.000 di
klinik yang berbeda. Jadi tetap tergantung pada kebijakan Klinik terapinya.
#7
Apa ada gejala lain selain perkembangan bahasa pada faidhan? Mudah jatuh karena
tidak seimbang, Susah merasakan sakit misal luka atau memar, Sering mengangkat
barang terlalu berat untuk usianya, sering berputar tapi tidak pusing,
hiperaktif, lari-lari lompat-lompat seharian tanpancapek, kesulitan tidur,
sensitif dengan tekstur lembek. Yang semua ini ada tanda sensorinya terganggu
dan harus stimulasi agar terintegrasi.
#8 Berapa lama terapi saat itu? Total
dari sebelum terapi tetap di satu klinik sekitar 1,5 tahun karena banyak aspek
yang harus dioptimalkan walaupun perkembangan bahasa sudah sangat cepat saat itu
sekitar 4-5 bulan.
#9 Apa yang harus dilakukan supaya terapi efektif? Sering
diskusi dengan terapis, stimulasi mandiri di rumah dan tempat lain selain jadwal
di klinik terapi, bangun kelekatan dengan anak. Kalo ada yang pengen
didiskusikan lagi boleh ketuk DM ibu idhan ke IG/tiktok/twitter @adisnov yaaa..
semangaaat ^_^
Comments
Post a Comment