Skip to main content

Cerita hari ini : sudah vaksin masih kena campak?

Minggu ketiga sejak pindahan,ketiga kalinya pula sakitnya Faidhan si anak bujang (11 bulan) ganti lagi.
Sudah sembuh batuk pilek, muncul dermatitis atopik, udah kelar, eh malah demam...jeng jeeeng

Nah, awalnya saya dan suami mikirnya karena mau tumbuh gigi, tapi dinhari ketiga belum kelar juga demamnya, akhirnya bawa ke RS Hermina Bekasi, diagnosis awal anemia karena hemoglobinnya rendah jadi mau ga mau diopname untuk tindakan transfusi.
Tapi besoknya, malah muncul bintik-bintik merah, awalnya mikirnya karena alergi abis ditransfusi karena munculnya di wajah aja tapi lama-lama muncul juga di seluruh badan. Huaaa..pusing langsung kepala, di tengah Pandemi Corona begini malah kena campak, belum lagi sedang ada wabah DB juga, bukannya apa-apa, imun otomatis ga baik pas sakit begini. Alhamdulillah untuk DB hasil labnya menunjukkan hasil negatif.

Setelah cek lagi hemoglobinnya sudah normal, anemia teratasi setidaknya sedikit lebih lega.

Asumsi saya dan suami dari awal demam sepertinya memang sudah campak. Untuk anemianya, karena Faidhan sedikit makan dan ga mau susu formula juga kurang asupan suplemen zat besi. Jadi PR saya untuk lebih menjaga nutrisi makan anak.

Untuk campak, saya tanya dokter dan perawat apakah sudah vaksin masih bisa kena campak? Dan ternyata memang masih bisa terkena campak. Dari hasil browsing juga ternyata informasinya bahwa bukan berarti sudah vaksin ga kena campak. Tapi setidaknya bayi yang sudah divaksin sudah punya kekebalan tubuh yang lebih kuat jadi lebih ringan saat terkena campaknya (begitu kira-kira kata ibu mertua hehe).
Belum lagi komplikasi yang disebabkan campak bisa batuk, bisa juga diare.

Tapi alhamdulillah,
Hari ke enam opname sudah bisa pulang karena bintik merah sudah bersih, hasil lab untuk cek darah juga sudah bagus.
Tinggal isolasi diri lagi di rumah aja.

Sakit ini, biar jadi pelajaran saya.

Katanya sehat itu mahal, tapi pas sakit jadi jauh lebih mahal. Pokoknya mau sehat aja deh. 😊

Semangat lawan Corona guys

April 2020

Comments

Popular posts from this blog

Curhat Hari Ini

Assalamu'alaikum.. hi all.. saya masih semangat ikutin challenge dari blogger perempuan nih hihihi seperti biasa rutinitas sehari-hari bisa jadi curhatan dan kesempatan buat konten blog..😁 kami (saya & suami) masih fokus di anak-anak untuk sehari-hari, bersyukur banget anak pertama kami semakin banyak kemajuan dalam terapinya, walaupun masih ada yang harus diperbaiki lagi.. Faidhan memulai terapi di bulan Februari 2021, 3 bulan Sensori Integrasi & Terapi Wicara di Bekasi sempet di 2 tempat, akhirnya kembali ke kampung halaman malah ketemu Klinik Tumbuh Kembang yang cocok dan bikin betah. Dans sekarang sudah 2022, ayahnya pun sudah ikutan juga berkumpul dengan keluarga kecilnya. Di lain sisi, si bungsu Raizan, yang sempat bronkitis di bulan Januari kemarin benar-benar kami jaga biar tidak terus-terusan kambuh sakitnya, karena pengaruh juga ke jadwal imunisasinya huhu. Sebenernya kami pun masih struggle untuk di sisi ekonomi, terapi dan jaga kesehatan anak butuh biay...

Ayat-ayat cinta 2

Assalamualaikum Judul : Ayat-ayat cinta 2 Penulis : Habiburrahman El Shirazy Penerbit :Republika Jumlah halaman : 697 halaman heyooo..udah pada tau belum udah ada novel ayat-ayat cinta 2? hohooo..waktu terbit dua bulan lalu bikin saya langsung hubungi penjual buku buat pesen..alhamdulillah beli di IG waktu itu dapet promo ayat-ayat cinta 1 dan 2 cuma 100.000..saya udah pernah baca sih ayat2 cinta 1..makanya penasaran sama kisah Fahri dan Aisyah di ayat-ayat cinta 2 ini.. Untuk setting sudah tidak di Mesir lagi tapi pindah setting di Edinburgh, Inggris. Di suatu perumahan kecil, Fahri tinggal bersama Paman Hulusi, seseorang yang pernah ia selamatkan nyawanya, mereka bertetangga dengan Nenek Catarina, Keira & Jason serta mamanya dan Brenda seorang gadis Nasrani. Di sini akan ada cerita mengenai Fahri dan tetangganya itu. Siapa Nenek Catarina? Ia adalah seorang nenek Yahudi yang tinggal sendirian karena suaminya sudah meninggal dan anaknya, Baruch bertugas sebagai tentara...

Penerimaan kondisi

 halo semua.. akhinya saya balik lagi ke blog.. karena bingung mau menceritakan dan mengungkapkan yang ada di benak.  So....  Sejak awal tahun 2021, saya baru menyadari kalau anak saya sudah mau 2 tahun (karena lahirnya bulan April), tapi komunikasinya masih sangat sedikit, bahkan sempat beberapa kali jika dipanggil namanya tidak menengok atau terlalu cuek dengan sekitarnya. Di sekitar kita sering menyebutnya keterlambatan bicara.  Dari sana saya merasa sudah harus bawa anak saya ke dokter tumbuh kembang anak. Saya dan suami langsung cari klinik tumbuh kembang di Bekasi. Awalnya kami mau bayar umum mandiri saja tapi setelah tahu bisa dicover BPJS, kami memutuskan ke faskes 1, konsul dan diberikan rujukan ke Rumah Sakit dengan dokter tumbuh kembang. Setelah dicek dokter dan discreening seperti menunjukkan tanda autisme ringan tapi dokter bilang kontak mata Faidhan masih baik hanya saja ada gangguan fokus makanya susah merespons saat dipanggil juga kesulitan berkomunik...